GenSINDO Talk bersama Dr. Ir. Susila Candra, M.T Adakan Edukasi Penggunaan Kendaraan Listrik

Kendaraan sudah menjadi kebutuhan primer untuk mempermudah dan mempercepat proses mobilitas. Banyaknya pengguna kendaraan berbahan bakar minyak, menyebabkan tingginya pengeboran bawah laut yang berpotensi merusak bumi. Selain itu, asap kendaraan bermotor juga menjadi penyumbang polusi udara yang dapat menimbulkan efek rumah kaca dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi baru yang dapat menggantikan bahan bakar minyak.

Pada tanggal 23 September 2022, GenSINDO Talk mengundang Dr. Ir. Susila Candra, M.T (Dosen Teknik Mesin Universitas Surabaya/ Wakil Dekan Fakultas Teknik Ubaya/ Ketua Center For Electric Vehicle Inovation FT-Ubaya) untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan kendaraan listrik dengan tema, “Gencarkan Edukasi Penggunaan Kendaraan Listrik”.

Menurut Bapak Susila, kendaraan listrik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan kendaraan listrik adalah ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar listrik, lebih gesit, dan tidak berisik sehingga tidak menimbulkan polusi suara. Sedangkan kekurangannya yaitu, harga unit kendaraan listrik terhitung mahal karena komponen yang digunakan masih langka dan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang belum tersedia luas. Walau demikian, kekurangan tersebut hanya bersifat sementara mengingat peminat kendaraan listrik yang mulai meningkat.

Saat ini, Teknik Mesin dan Manufaktur UBAYA telah memiliki prototype kendaraan listrik yang bernama CEVI (Center For Electric Vehicle Inovation). Sepeda listrik yang dikembangkan ini dinamakan CEVI B1 dan sepeda motor listrik dinamakan CEVI M1.

“Jangan sampai Indonesia ketinggalan dengan negara lain. UBAYA sudah mengembangkan sepeda dan mobil listrik dalam skala kecil di tahun 2000an. Di saat itu, negara-negara seperti China juga baru saja mengembangkan kendaraan listrik. Tetapi, mengapa negara China lebih maju? Karena masyarakat Indonesia tidak mau berinovasi dan cenderung memilih jalan instan. Oleh sebab itu, kita harus banyak belajar agar tidak tertinggal.” pesan penutup Susila Candra.