Mahasiswa mendapat penjelasan langsung oleh Bapak Kusman selaku Technical Advisor di PT. Istana Tiara Group sekaligus alumni Teknik Manufaktur Ubaya (sebelum berganti nama menjadi TMM) mengenai suku cadang apa saja yang dibuat, bahan yang dipakai, serta bagaimana proses pembuatannya.

Mahasiswa diajak langsung mengamati proses produksi yang sedang berjalan, serta menunjukkan mesin-mesin injection mould yang bervariasi tergantung suku cadang yang dibuat mulai dari yang kecil hingga besar. Mahasiswa juga berkesempatan menyaksikan secara langsung proses perawatan dan perbaikan cetakan (injection mould) yang digunakan dalam produksi. Proses ini menjadi bagian penting untuk menjaga kualitas dan presisi produk. Selain itu, mahasiswa diperlihatkan sistem daur ulang yang telah diterapkan di pabrik, di mana suku cadang yang tidak lolos quality control akan diproses ulang dan dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku, sehingga mendukung efisiensi dan keberlanjutan dalam produksi.

Melalui studi ekskursi ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pemahaman teknis mengenai proses produksi kemasan plastik, tetapi juga mendapatkan gambaran nyata tentang bagaimana sebuah industri menerapkan teknologi, efisiensi, dan prinsip keberlanjutan secara bersamaan. Kegiatan ini menjadi jembatan penting antara teori yang dipelajari di ruang kelas dengan praktik nyata di dunia kerja. Diharapkan, pengalaman ini dapat memperkuat kesiapan mahasiswa dalam menghadapi tantangan industri manufaktur yang terus berkembang, serta mendorong mereka untuk berperan aktif sebagai generasi inovatif yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan industri di Indonesia.

The post Studi Ekskursi “PT. ISTANA TIARA” appeared first on Teknik Mesin dan Manufaktur.

Dalam kunjungan ini, mahasiswa disambut oleh Bapak Rahman selaku direktur dari PT. RAPID PLAST INDONESIA PLANT 4 yang menjelaskan secara detail alur produksi kemasan plastik. Penjelasan dimulai dari proses perancangan desain kemasan, pemilihan material plastik yang sesuai standar kualitas dan keberlanjutan, hingga proses cetak dan pembentukan produk akhir menggunakan mesin berteknologi tinggi.

Mahasiswa juga berkesempatan untuk mengamati secara langsung jalannya proses produksi, termasuk proses injeksi molding, ekstrusi, dan blow molding. Teknologi otomasi dan sistem kontrol modern yang diterapkan di pabrik ini menjadi sorotan utama, karena memungkinkan efisiensi tinggi dan kualitas produk yang konsisten. Selain itu, perhatian terhadap aspek lingkungan juga menjadi nilai tambah, di mana PT. RAPID PLAST INDONESIA telah mulai menerapkan prinsip reduce, reuse, dan recycle dalam sistem produksinya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa memperoleh wawasan yang luas mengenai tantangan dan inovasi di industri plastik, termasuk pentingnya desain produk, efisiensi produksi, serta pengendalian mutu yang ketat. Hal ini memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai integrasi antara teori perkuliahan dengan praktik di lapangan. Kegiatan ini mencerminkan komitmen UBAYA dalam memberikan pendidikan yang berimbang antara teori dan praktik, membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung, serta menjembatani dunia akademik dengan industri. Diharapkan kunjungan ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk menjadi inovator dan pemimpin di bidang teknologi manufaktur Indonesia.

The post Studi Ekskursi “PT. RAPID PLAST INDONESIA PLANT 4” appeared first on Teknik Mesin dan Manufaktur.

Pada semester ini di tanggal 24 April 2025, hari kamis tepatnya, Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur (TMM) Universitas Surabaya (UBAYA) kembali mengadakan acara rutin bertajuk Manufacturing Award yang bertepatan dengan acara pelepasan wisudawan . Acara ini merupakan bentuk apresiasi dari jurusan kepada mahasiswa yang menunjukkan pencapaian luar biasa, baik dalam bidang akademik maupun kontribusi non-akademik.

Salah satu kategori yang diberikan adalah The Best Improvement. Penghargaan ini diberikan kepada mahasiswa yang menunjukkan peningkatan IPK yang signifikan dibanding semester sebelumnya.
Di semester ini, penghargaan The Best Improvement berhasil diraih oleh Octvilcio Jezua Dimitri Paat  mahasiswa angkatan 2023

“Saya agak kaget sebenarnya, tapi memang pada semester 2 lalu saya terlalu santai saat perkuliahan, jadi nilai saya pas-pasan. Di semester 3 saya mulai sadar dan langsung berusaha lebih rajin belajar. Hasilnya sangat memuaskan sampai akhirnya bisa dapat penghargaan ini,” ujar Dimitri saat diwawancarai oleh Bapak Yuwono, selaku Kaprodi TMM UBAYA.

Kategori selanjutnya adalah The Best Contributor, yang diberikan kepada mahasiswa yang aktif berkontribusi dalam pengembangan dan promosi jurusan. Bentuk kontribusinya bisa berupa prestasi di kompetisi, menjadi duta program studi, aktif sebagai student employee, hingga membantu pembuatan konten promosi untuk media sosial jurusan.Pada semester ini, Harry Putra Syahendra mahasiswa angkatan 2024, berhasil meraih penghargaan The Best Contributor.

“Saya berterima kasih atas penghargaan ini. Mungkin saya terpilih karena semester lalu saya menjadi ketua lomba Pimus cabang PKM-PM dan Alhamdulillah bisa juara 2. Saya juga aktif bantu pembuatan konten promosi prodi, baik di TikTok maupun Instagram, dan sejak semester 2 saya juga menjadi student employee, mungkin itu factor factor saya bisa mendapat penghargaan ini” ujar Harry.

Semoga penghargaan ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa TMM untuk terus berkembang dan berkontribusi, baik di dalam maupun di luar kelas. Jangan ragu untuk mencoba hal baru dan tunjukkan potensi terbaikmu. Siapa tahu, di semester berikutnya, giliran kamu yang menerima penghargaan!

The post Manufacturing Award Teknik Mesin dan Manufaktur appeared first on Teknik Mesin dan Manufaktur.

“Belakangan ini banyak muncul berita tentang wafatnya Paus Fransiskus. Sebagai umat Nasrani, saya dan keluarga merasa kehilangan yang mendalam. Karena itu, saya tergerak untuk membuat karya ini sebagai bentuk penghormatan dan kenangan,” ujar Angelo saat diwawancarai pada Selasa malam, 29 April 2025.

Karya yang dihasilkan bukan sekadar patung biasa. Dengan dimensi lebar 25 cm dan tinggi 23 cm, proses pencetakan membutuhkan waktu sekitar 17 jam. Hasil akhirnya menampilkan detail wajah yang sangat akurat dan estetik. Untuk bahan, Angelo memilih filamen PETG material yang dikenal tahan terhadap panas dan sinar matahari demi menjaga ketahanan dan keawetan karyanya.

Menurut Angelo, proses pembuatan dimulai dari pemilihan model 3D yang paling representatif. Tantangannya adalah menemukan desain yang profesional dan mendekati kemiripan, sebab model tersebut bukan hasil pemindaian langsung, melainkan pahatan digital.

“Tidak semua bisa akurat karena bukan hasil scan, tapi pahatan orang bentuk 3D. Jadi saya pilih yang paling sesuai dan profesional,” jelasnya.

Kini, karya tersebut terpajang di laboratorium Teknik Mesin Ubaya, menjadi simbol keterhubungan antara teknologi, seni, dan iman. Meskipun awalnya dibuat untuk koleksi pribadi, Angelo membuka peluang bagi siapa pun yang ingin memesan karyanya. “Sejauh ini untuk pajangan di rumah, tapi kalau ada yang mau order juga bisa. Saya juga buka jasa custom,” ungkapnya.

Tak hanya mencetak figur wajah, Angelo juga telah memproduksi berbagai produk lain seperti lampu box, gantungan kunci, dan suvenir berbasis digital printing. “Salah satunya saya bikin lampu dan foto custom. Saya menggunakan digital printing-nya. Bahannya sedikit berbeda terutama untuk yang warna ini,” ujarnya.

Ketertarikan Angelo terhadap dunia 3D printing mulai tumbuh sejak semester 5 perkuliahan, namun ia baru benar-benar mendalaminya di semester 7, ketika mulai mengerjakan tugas akhir yang juga berkaitan dengan teknologi ini. Baginya, 3D printing bukan sekadar alat produksi, melainkan sarana untuk mengekspresikan kreativitas, memecahkan masalah, sekaligus membuka peluang usaha.

“Tahun 2000-an sebenarnya sudah ada, tapi belum komersial dan harga mesinnya mahal serta kualitasnya tidak sebagus sekarang. Beberapa tahun terakhir ini sudah mulai diminati karena hasil dan harganya semakin masuk akal,” tuturnya.

Saat ini, Angelo mematok harga sekitar Rp200.000 untuk satu set lampu box. Jika pelanggan menginginkan tambahan foto, dikenakan biaya tambahan sebesar Rp50.000 per foto, dengan opsi tampilan monokrom maupun berwarna.

Melalui karya dan usahanya, Angelo tidak hanya mengenang tokoh besar, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi sarana yang bermakna dalam kehidupan sehari-hari.

The post Mengenang Paus Fransiskus Lewat 3D Printing: Karya Bermakna dari Alumni Teknik Mesin Ubaya appeared first on Teknik Mesin dan Manufaktur.

• Bagas Bryan Saputra
• Rozan Fauzi Abiyyu Putra
• Arief Firmansyah
• Mikael Angelo Franklyn Wijaya
• Lay Richi Wijaya

yang berhasil lulus dalam waktu 3,5 tahun di TMM Ubaya. Acara digelar di Kantin Keluwih Lantai 2 Universitas Surabaya mulai pukul 15.30 WIB dan dihadiri oleh seluruh dosen, laboran,  karyawan, dan mahasiswa aktif TMM Ubaya, serta keluarga wisudawan.

Acara diawali dengan doa lalu dibuka dengan sambutan serta kesan dan pesan untuk para wisudawan dari Bapak Dr. Ir. Yuwono Budi Pratiknyo, IPM. selaku Kaprodi TMM Ubaya. Acara dilanjutkan dengan kesan dan pesan dari dosen dan karyawan TMM Ubaya. Bapak Dr. Ir. Susila Candra, M.T., IPM. sebagai salah satu dosen TMM Ubaya menyampaikan kesan dan harapannya kepada para wisudawan.

“saya dan dosen dosen lainnya turut berbangga dan mengucapkan selamat atas kelulusannya. 3,5 tahun bukan waktu yang singkat, kalian sudah melewati banya rintangan selama perkuliahan mulai dari tugas, praktikum, magang, hingga tugas akhir. Semua itu membentuk kalian menjadi pribadi yang lebih tangguh dan siap menghadapi dunia kerja.” ungkapnya.

Setelah itu, para wisudawan menyampaikan rasa terima kasih serta kesan dan pesan selama menempuh studi di TMM Ubaya.

“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh dosen yang telah membimbing saya sejak awal perkuliahan hingga akhirnya lulus, khususnya saat menjalani magang dan mengerjakan tugas akhir. Terima kasih juga untuk teman-teman mahasiswa TMM Ubaya yang selalu suportif dan saling membantu satu sama lain,” ujar Arief Firmansyah, S.T. sebagai salah satu wisudawan TMM Ubaya periode ini.

Keluarga wisudawan juga turut menyampaikan kesan dan pesan mereka dalam acara tersebut. Selain itu, perwakilan mahasiswa dari setiap angkatan memberikan ucapan selamat serta kesan dan pesan kepada para wisudawan. Sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian para wisudawan, TMM Ubaya memberikan souvenir, buket snack, serta video kenangan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama tiap angkatan dengan para wisudawan, dilanjutkan dengan makan bersama dan doa penutup sebagai akhir dari rangkaian acara.

Acara pelepasan wisudawan ini menjadi momen berkesan yang mempererat kebersamaan antara dosen, mahasiswa, dan seluruh pihak di TMM Ubaya. Harapannya, para wisudawan dapat membawa semangat serta ilmu yang telah diperoleh selama kuliah untuk terus berkarya dan memberi kontribusi nyata di dunia kerja dan masyarakat. Selamat dan sukses untuk seluruh wisudawan!

The post Pelepasan Wisudawan Periode Lulusan Gasal 2024-2025 appeared first on Teknik Mesin dan Manufaktur.

Acara dipandu oleh Bapak Sunardi Tjandra, S.T., M.T., dosen pembimbing mata kuliah Mould Design, yang sekaligus bertindak sebagai moderator. Narasumber utama, Bapak Kusman Yuliadi, merupakan Technical Advisor di PT. Istana Tiara Group sekaligus alumni Teknik Manufaktur Ubaya (sebelum berganti nama menjadi TMM). Beliau membagikan pengalaman, wawasan, serta berbagai tips praktis tentang bagaimana membuat desain cetakan yang minim kegagalan sesuai standar industri.

Kuliah tamu ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai pentingnya perancangan mold dalam dunia manufaktur modern. Selain itu, mahasiswa juga diajak untuk memahami tantangan-tantangan nyata yang dihadapi dalam proses desain cetakan serta bagaimana mengatasinya secara efektif.

Melalui sesi ini, mahasiswa mendapatkan gambaran lebih jelas tentang penerapan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah ke dalam praktik industri. Materi yang dibawakan mencakup tahapan desain mold, analisa potensi kegagalan, hingga solusi inovatif dalam proses pembuatan mold. Sesi tanya jawab yang interaktif juga memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk berdiskusi langsung dengan narasumber, menggali pengalaman industri, serta memperkaya pemahaman mereka.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan mahasiswa TMM dapat lebih siap menghadapi dunia kerja, khususnya di bidang desain dan pembuatan mold, serta mampu mengembangkan keterampilan desain teknik yang kreatif, aplikatif, dan kompetitif.

Sampai jumpa di acara berikutnya, Manufers! 🔥🔥

The post Workshop “Mold Design: Think, Create, Inject” appeared first on Teknik Mesin dan Manufaktur.

Komitmen Prof. Jaya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan mendorongnya untuk melanjutkan studi magister di Delft University of Technology, Belanda, pada tahun 2002 melalui program beasiswa. Beliau berhasil meraih gelar M.Sc. pada tahun 2004 dengan tesis yang berfokus pada microelectromechanical systems. Tidak berhenti di situ, pada tahun 2011, beliau kembali mendapatkan beasiswa untuk menempuh studi doktoral di Australia bersama keluarganya. Dalam kurun waktu sekitar tiga perempat tahun, beliau berhasil menyelesaikan program Ph.D. dan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan pengabdiannya sebagai dosen di Teknik Mesin Ubaya.

Pak Jaya menjelaskan bahwa menjadi Guru Besar bukan hanya tentang gelar, tetapi juga tanggung jawab yang lebih besar. “Pastinya tanggung jawabnya bertambah, sebagai Guru Besar harus bisa mengarahkan keilmuan dari jurusan ini akan dibawa kemana, harus bisa mencari jejaring mitra dan industri yang bisa diajak bekerja sama,” ujarnya.

Pada hari Kamis, 27 Februari 2025, Pak Jaya  menjalani pengukuhan Guru Besar di Universitas Surabaya (Ubaya) bersama 2 guru besar dari berbagai bidang keilmuan lainnya yaitu Prof. Aluisius Hery Pratono, S.E., M.D.M., Ph.D. (Fakultas Bisnis dan Ekonomika) dan Prof. Dr. Apt. Dini Kesuma, S.Si., M.Si. (Fakultas Farmasi).

Dalam pengukuhan guru besar ubaya ini Prof. The Jaya Suteja, S.T, M.Sc, Ph.D menyampaikan orasinya yang berjudul “Potensi Implementasi 3D Printing di Bidang Kesehatan” menyoroti peran teknologi 3D printing dalam dunia medis. Teknologi ini memungkinkan pencetakan alat kesehatan, jaringan tubuh, hingga obat-obatan dengan presisi tinggi dan sesuai kebutuhan individu.

“3D printing berpotensi mengurangi biaya terutama untuk peralatan, obat, dan makanan yang tidak bisa diproduksi massal sehingga ketersediaannya terjaga. 3D printing akan meningkatkan efektivitas, konsistensi, dan kenyamanan proses penanganan, perbaikan, pengobatan, dan pemulihan, termasuk variasi, daya tarik, dan keberlanjutan makanan sehat,” ujarnya

Dalam bidang medis, 3D printing telah digunakan untuk mencetak model anatomi pasien guna membantu persiapan operasi serta memproduksi alat bantu medis dan peralatan rehabilitasi yang lebih personal. Di bidang rekayasa jaringan, teknologi ini memungkinkan pembuatan scaffold untuk regenerasi jaringan dan bioprinting untuk mencetak organ buatan. Sementara itu, di dunia farmasi, 3D printing memungkinkan produksi obat dengan dosis yang lebih akurat dan formulasi yang lebih mudah dikonsumsi.

Tak hanya di bidang medis, teknologi ini juga diterapkan dalam produksi makanan sehat yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Pak Jaya menegaskan bahwa implementasi 3D printing di dunia kesehatan dapat meningkatkan efektivitas pengobatan, mengurangi biaya produksi, serta memberikan solusi medis yang lebih inovatif dan mudah diakses.

The post Akademisi ke Inovator: Perjalanan Guru Besar dari Teknik Mesin dan Manufaktur Mengenai “Potensi Implementasi 3D Printing di Bidang Kesehatan” appeared first on Teknik Mesin dan Manufaktur.

Kegiatan ini diawali dengan sesi pengenalan jurusan Teknik Mesin dan Manufaktur di Universitas Surabaya (UBAYA). Pada sesi ini, para siswa diberikan wawasan mengenai berbagai bidang yang dipelajari dalam teknik mesin serta peran pentingnya dalam industri saat ini, lalu mereka juga diperkenalkan dengan teknologi yang digunakan dalam bidang manufaktur, seperti 3D printing, 3D scanner, dan aplikasi desain Creo.

3D printing adalah teknologi yang membuat objek fisik dari model digital dengan cara menumpuk material lapis demi lapis. Teknologi ini banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti manufaktur, otomotif, hingga medis, karena mampu mempercepat proses prototipe produk sebelum diproduksi secara massal. Sementara itu, 3D scanner adalah perangkat yang digunakan untuk menangkap bentuk objek fisik dan mengubahnya menjadi model digital yang bisa diedit atau diproduksi ulang. Alat ini sangat berguna untuk reverse engineering dan pembuatan model presisi tinggi.

Untuk mendukung desain objek yang akan dicetak dengan 3D printing, para siswa juga diperkenalkan dengan aplikasi Creo. Creo adalah perangkat lunak desain berbasis komputer yang digunakan untuk membuat model 3D. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa merancang produk dengan detail tinggi, melakukan simulasi, serta memastikan bahwa desain yang dibuat siap untuk diproduksi dengan teknologi 3D printing.

Para siswa berkesempatan untuk langsung mencoba menggunakan 3D printer dan 3D scanner. Mereka diajak untuk melihat bagaimana proses pencetakan model dari desain digital hingga menjadi sebuah objek nyata. Selain itu, mereka juga belajar memindai objek menggunakan 3D scanner dan mengubah hasilnya menjadi model digital yang dapat dimodifikasi menggunakan aplikasi Creo.

Terlihat jelas semangat para siswa sepanjang acara, banyak dari mereka yang kagum dengan bagaimana teknologi ini dapat mewujudkan ide menjadi bentuk fisik dalam waktu singkat. Dengan adanya kegiatan seperti ini, TMM UBAYA terus berupaya untuk memperkenalkan perkembangan teknologi kepada generasi muda serta membangun ketertarikan mereka terhadap dunia teknik dan inovasi.

The post Workshop Digital Prototyping with 3D Printing and 3D Scanner appeared first on Teknik Mesin dan Manufaktur.

Tim inovator yang terdiri dari Thomas Widyadmoko, Misdi, dan Prihartono ini berhasil meraih penghargaan terbaik pertama dalam kategori inovasi rekayasa teknologi dari Kemendikbudristek. Thomas, selaku ketua tim, menjelaskan bahwa inspirasi di balik pengembangan alat ini adalah harga mesin RFW yang sangat mahal, sehingga membatasi pelaksanaan praktikum manufaktur yang melibatkan teknik pengelasan logam. Dengan adanya inovasi ini, mahasiswa dan dosen kini dapat memanfaatkan alat tersebut untuk penelitian solid state welding.

Alat bantu ini memiliki berbagai keunggulan, di antaranya kompatibilitas dengan mesin bubut manual, pengaturan variasi putaran spindle, diameter, waktu, dan tekanan. Hal ini menjadikannya fleksibel untuk berbagai kebutuhan penelitian. Selain itu, biaya pembuatannya yang terjangkau dan desain yang mudah dibongkar pasang menjadi nilai tambah yang signifikan. Proses pengoperasiannya juga sederhana, memungkinkan penyambungan material berbeda dengan hasil las yang kuat.

Thomas menambahkan bahwa alat ini tidak hanya berguna bagi mahasiswa dan dosen Ubaya, tetapi juga dirancang untuk menjadi pusat pembelajaran bagi pihak luar, termasuk UMKM di sekitar Surabaya yang ingin mempelajari teknik RFW. Berkat keunggulan dan potensi pengembangannya, inovasi ini berhasil mengungguli 57 perguruan tinggi negeri dan swasta dari 17 provinsi di Indonesia. Pada November lalu, alat ini juga memperoleh hak cipta.

Rencana ke depan, tim berencana mengembangkan fitur otomatisasi pada proses pengelasan dan menyediakan mesin bubut khusus untuk mendukung teknik RFW. Selain itu, mereka juga membuka peluang kerja sama dengan industri dan UMKM serta merancang replikasi alat untuk para pemangku kepentingan di luar Ubaya. Dengan langkah-langkah tersebut, inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih luas di bidang pendidikan dan industri.

The post Tim Laboran Teknik Mesin Ubaya Surabaya Inovasikan Mesin Bubut Jadi Alat Bantu Pengelasan appeared first on Teknik Mesin dan Manufaktur.

Dalam kunjungan ini, mahasiswa disambut hangat oleh tim PT Sun Paper Source yang memberikan penjelasan mendalam tentang proses pembuatan tisu. Proses tersebut dimulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, seperti serat kayu terbaik, yang menjadi dasar produk tisu. Mahasiswa juga diajak menyaksikan tahap-tahap produksi yang melibatkan teknologi canggih, termasuk proses pengolahan bahan baku, pencetakan, pengeringan, hingga tahap pengemasan.

Salah satu hal yang menarik perhatian adalah penggunaan mesin-mesin berteknologi tinggi yang dirancang untuk memastikan efisiensi dan konsistensi kualitas produk. PT Sun Paper Source juga menerapkan standar kontrol kualitas yang ketat di setiap tahap, sehingga produk yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, higienis, dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Melalui studi ekskursi ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan wawasan mengenai teknis manufaktur kertas, tetapi juga memahami pentingnya pengelolaan sumber daya, inovasi teknologi, dan standar operasional yang baik dalam industri. Pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun ke dunia kerja, khususnya dalam bidang manufaktur dan rekayasa teknologi.

Kegiatan ini menjadi salah satu contoh nyata dari komitmen UBAYA dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia industri. Semoga pengalaman ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk terus belajar dan berkontribusi dalam pengembangan industri di Indonesia.

The post Studi Ekskursi PT Sun Paper Source appeared first on Teknik Mesin dan Manufaktur.