UBAYA bersama Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur berkolaborasi dengan Rumah Mandira sebagai penyelenggara menggelar seminar dengan tema “Be an E-Vehicle Designer”. Dr. Ir. Susila Candra, M.T, penanggung jawab Centre for Electric Vehicles Innovation (CEVI) UBAYA sekaligus salah satu narasumber mengatakan seminar ini juga mensosialisasi pembuatan dan pengembangan kendaraan listrik khususnya ditingkat SMK, dimana hal ini selaras dengan dorongan dari pemerintah untuk percepatan pengembangan kendaraan bermotor listrik di Indonesia. “Saat ini SMK, khususnya jurusan Teknik Otomotif dan Teknik Kendaraan Ringan, didorong untuk mengembangkan kendaraan listrik. Jadi, Ubaya berkontribusi memberikan pengetahuan tentang itu,” ungkapnya. Seminar yang diikuti oleh guru dan siswa SMK se-Indonesia itu juga diisi dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) . Berlangsung pada Kamis, 30 Maret 2023, setidaknya 180 SMK se-Indonesia baik guru maupun siswa hadir di Maspion Square Surabaya.
Seminar ini dibuka dengan penjelasan mengenai kendaraan listrik yang dibawakan oleh Dr. Ir. Susila Candra, M.T dengan menghadirkan kendaraan-kendaraan listrik hasil karya Teknik Mesin dan Manufaktur UBAYA, yaitu mobil listrik CEVI C1, sepeda motor listrik CEVI M1+, dan sepeda listrik CEVI B1. Beliau menjelaskan mengenai spesifikasi dari masing-masing kendaraan baik itu dari daya baterai, jarak tempuh maksimal, kecepatan rata-rata, dan kecepatan maksimum.
Penjelasan dilanjutkan oleh Sunardi Tjandra, S.T., M.T, dosen Teknik Mesin dan Manufaktur Universitas Surabaya yang memberikan materi mengenai prosedur dasar untuk menentukan besar kebutuhan daya motor dan jenis baterai pada kendaraan listrik. Dalam menentukan besar kebutuhan daya motor, Sunardi menjelaskan cara merancang faktor penentu daya motor listrik, seperti massa kendaraan dan pengendara, besar hambatan angin yang didasari bentuk dan permukaan bodi kendaraan pada kecepatan tertentu, dan lain-lain. Selain itu, beliau menerangkan bahwa untuk memperhitungkan kebutuhan baterai seperti kuat arus dan jarak yang bisa ditempuh itu penting dalam pemilihan baterai karena hal tersebut ditentukan oleh beberapa faktor pendukung seperti daya motor, massa dan ukuran baterai, harga, dan lain-lain. Beliau juga menambahkan terkait kecepatan pengisian daya baterai itu bergantung pada voltase jenis chargernya.
Setelah pemaparan materi diberikan, dilanjutkan sesi diskusi narasumber bersama Pimpinan Rumah Mandira, Ir. Okky Tri Hutomo, M.IT. dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Surabaya Ir. Eric Wibisono, Ph.D., IPU. Pada sesi ini, para peserta sangat antusias berdiskusi kendaraan listrik kedepannya, serta hal-hal teknis terkait kendaraan listrik (CEVI) Universitas Surabaya.
Pada akhir acara, perjanjian kerjasama (LOI) ditandatangani antara Fakultas Teknik Universitas Surabaya dan CEVI dengan SMK untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang pendidikan kejuruan yang dikemas dalam pelatihan-pelatihan terencana, khususnya untuk kendaraan listrik. Menurut Dr. Ir. Susila Candra, M.T, terdapat tiga poin penting dalam LOI ini. Pertama, guru-guru SMK akan dibimbing langsung oleh dosen dari Universitas Surabaya. Kedua, akan diselenggarakan pelatihan dan seminar untuk guru dan siswa. Terakhir, akan ada proyek kerjasama lain yang terkait dengan pengembangan kendaraan listrik.
“Harapan saya, kerjasama antara Universitas Surabaya dan CEVI dengan SMK se-Indonesia ini dapat mendorong lebih banyak akademisi untuk turut serta dalam pengembangan kendaraan listrik, khususnya di Indonesia,” tutupnya.